Terdampak Kekeringan, 7.850 Warga Karawang Kesulitan Air Bersih
ilustrasi gambar, Kesulitan Air Bersih--sedekahair
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sebanyak 7.850 warga di 10 desa di 5 Kecamatan Kabupaten Karawang terdampak kekeringan pada musim kemarau periode Agustus 2024.
“Pada bulan Agustus ini terjadi sebuah eskalasi suhu panas (kemarau), sehingga menyebabkan beberapa wilayah terkena dampak kekeringan.
Mayoritas wilayah selatan Karawang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharram.
Ferry mengatakan, wilayah yang terdampak antara lain; Kecamatan Pangkalan 4 desa, Kecamatan Tegalwaru 1 desa, Kecamatan Telukjambe Barat 3 desa, Kecamatan Ciampel 1 desa dan Kecamatan Klari 1 desa.
BACA JUGA:Sinar Mas Land Luncurkan Klaster Vicente di Kawasan Klasika, Grand Wisata Bekasi
“Totalnya dari 5 kecamatan ada 10 desa, yaitu desa Mulansari, Kertasari, Jatilaksana, Taman Mekar, Kutalanggeng, Wanakerta, Wanajaya, Wanasari, Parungmulya, Curug,”ujarnya.
Menurut Ferry, dari 5 kecamatan 10 desa tersebut, lanjut dia, tercatat ada sebanyak 2.979 KK dan 7.850 jiwa yang terdampak kekeringan. Dalam hal ini, pihaknya telah menyalurkan air sebanyak 186.000 liter (32 tengki) serta memberikan bantuan logistik berupa sembako kepada seluruh warga terdampak.
“Sejak bulan Juli kita sudah menggelar rapat koordinasi siaga kekeringan, kami akan terus berupaya salah satunya dengan meningkatkan pendistribusian air bersih kepada warga,” jelasnya.
Disamping itu , Ferry menyampaikan, kekeringan ini telah menjadi fenomena menahun. Oleh karenanya, kata dia, pemerintah daerah harus mencari solusi (alternatif) agar masyarakat tidak terlalu sulit ketika datangnya masa kemarau.
BACA JUGA:Na Nare Hana Nare (Narenare Cheer for You) Episode 9 Sub Indo, Sinopsis dan Tempat Nonton Gratis
BACA JUGA:Ultraman Arc Episode 8 Subtitle Indonesia, Sinopsis dan Tempat Nonton Gratis
“Dari sebelumnya sudah ada upaya pengeboran untuk mencari sumber air bersih, tetapi belum juga membuahkan hasil.
Jadi pemerintah harus mappingdulu dimana yang ada sumber airnya, dalam hal ini teknisnya dilakukan oleh PUPR,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: